Aku adalah wanita terasing. Terpojok diantara sudut ruangan yang
membelenggu. Aku tutup mataku dan berharap berada di tempat berbeda.
Namun semuanya sama.
“Tuhan, mengapa aku berbeda?”. Aku bertanya kepada Tuhan
“Diantara
perbedaan yang kamu miliki, kamu mempunyai kelebihan yang tidak mereka
punya.” Jawab Tuhan yang berbisik kepada hati kecilku.
Aku merenung.
“Tapi
mengapa keadaanku seperti ini? Dan mengapa mereka memperlakukanku
seperti ini? Apakah aku tak pantas hidup di dunia ini? Lantas, mengapa
aku dilahirkan?” Aku mengelak.
“Keadaanmu seperti ini karena kamu
tak mau berusaha bangkit. Kamu mengalah dengan kekejaman kehidupan ini.
Tuhan tak akan mengubah takdir seseorang kecuali dia mau berusaha.” Hati
kecilku menjawab. Aku menangis dan tak kuat menahan setiap air mata
yang meleleh dipelupuk mataku.
“Tapi aku tak mampu mendengar
setiap kata-kata yang keluar dari bibir mereka yang mengatakan tubuhku
tidak utuh. Seperti memekakan telinga. Jemariku bergetar, tubuhku
terguncang, hatiku tak mampu menahan semua kekejaman ini.”
“Ingatlah.
Tangisanmu sekarang adalah tangisan kebahagiaanmu nanti. Dan tawa
mereka yang sekarang adalah tawa kesedihan mereka nanti. Kamu tak perlu
takut sendiri karena ada Tuhan disampingmu.” Hati kecilku berbisik lagi.
Aku adalah wanita malang yang hanya bisa duduk bersandarkan tongkat
dan mata pisau yang siap menusuk menghadangku. Aku terkucil diantara
manusia-manusia bahagia. Aku terpojok diantara makhluk-makhluk Tuhan
yang terbang bersama senyum manisnya. Tapi aku tidak.
Mungkin aku tidak secantik mereka yang punya pesona lebih. Aku tidak
sekaya mereka yang mempunyai segalanya mewah. Aku tidak sepandai mereka
yang membuatnya menjadi lebih tidak berarti. Dan aku tidak bisa seperti
mereka.
Aku adalah aku. Semua orang menganggap aku
berbeda. Tapi Tuhan tidak. Setiap orang memang diciptakan berbeda.
Mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing. Tuhan Maha Adil. Kasih
sayang Tuhan kepada Hambanya tak akan habis. Tetapi aku bersyukur pada
Tuhan, aku masih mempunnyai orang-orang yang tulus menyayangi aku.
Keluarga, dan para sahabat-sahabarku.
“Tuhan, Jika aku boleh
meminta. Sayangilah orang-orang yang menyayangi wanita malang sepertiku.
Wanita yang sebenarnya tak pantas untuk disayangi. Wanita yang hanya
untuk disakiti. Tuhan, Aku lelah dengan hiruk pikuk dunia ini. Setiap
nafas yang berhembus, ingin ku persembahkan untuk mereka yang menyayangi
aku.”