Kamis, 26 Juli 2012

Cerita Untuk Tuhan

Kali ini saya ingin bercerita pada Tuhan. Lewat tulisan ini ijinkan aku menitipkan sejumlah ceritaku untuk Tuhan.
Tuhan, Mereka tetap tersenyum di hadapanku walau sebenarnya tersirat sejuta tanya, gelisah dan kesedihan yang tak terbendung di hati mereka. Aku sayang mereka. Mengembangkan senyum di bibir mereka dan menguraikan tangis bahagia di pipi mereka adalah tujuan pertamaku, Tuhan.
Tuhan, ijinkan aku bersandar sejenak untuk menghapus air mata mereka yang jatuh. Tapi aku mohon jangan biarkan ada setetespun yang jatuh kecuali tertanda bahagia.
Tuhan, Sejak kecil mereka mengajarkan arti menghargai sesama makhluk Tuhan. Tapi aku merasa di dunia ini tak ada yang bisa menghargaiku kecuali mereka. Sekali lagi mereka berhasil menopangku dan menyadarkan aku bahwa ini bukan akhir dari segalanya. Mereka mengajarkan arti bekerja keras dan sebuah kegigihan. Mereka memberikan kenyamanan dalam pelukan. Mereka menjadi salah satu tujuan mengapa aku hidup. Mereka menjadi sebuah alasan perjuangan dalam kehidupanku. Mereka adalah salah satu alasan Mengapa aku bahagia.
Tuhan, ijinkan aku agar aku selalu bisa mengenggam tangan mereka dan merasakan hangatnya kasih sayang yang mereka beri. Senyuman itu sangat berharga. Ijinkan agar tangan mereka selalu merengkuh tubuh ini. Dan ijinkan agar mereka dapat menopang dan menjadi penyemangat dalam hidupku agar hidupku tidak layu, serta biarkan mereka selalu menjadi alasan kebahagiaanku. Kebahagian mereka kebahagiaanku juga. Aku sebut mereka Ayah dan Ibu.